Puisi Nenek Tua Boby Irawan 00:36:00 1 Comment Kau mengais nasi kotor yang sudah Basi dengan tangan sucimu disaat mahasiswa bercanda gurau dengan ssesamanya. andaikan kucing bisa bicara pada mu. mungkin ia akan bicara kenapa bagianku, si Nenek Tua, untuk mengganjal perutmu.. 0% found this document useful 0 votes768 views1 pageOriginal TitlePUISI UNTUK NENEKKUCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes768 views1 pagePuisi Untuk NenekkuOriginal TitlePUISI UNTUK NENEKKUJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial! Kondisiekonomi Nenek Sukini semakin parah semenjak ditinggal mendiang suaminya pada tahun 90-an. Sejak saat itulah rumah berukuran 4×6 meter persegi ini menjadi saksi kemiskinan nenek jompo ini. Rumah yang beratap genteng tua yang sudah pada bocor, tiang kayu penyangga yang sudah usang dan rapuh, dinding terbuat dari anyaman pagar kayu dan
Selamat jalan nenek Ketika kerut itu kembali terisi Ketika senyum itu kembali Ketika lelah itu menghilang Ketika itulah kau berpulang Nenek, sakitmu kini tlah hilang Ujianmu talh berlalu pedihmu tlah sembuh Ke hadirat pangkuan ilahi kau kutitipkan Berat sungguh aku melepasmu nenekku yang cantik engkau monumen gambaran cinta seorang istri engkau prasasti kasih seorang ibu dan engkau arca pengharapan penuh sayang seorang nenek Kuingat kau rapikan keliman jas putihku saat pertama kali kubertugas tersungging senyuman rasa bangga darimu kau memiliki cucu seorang calon dokter Tapi sesungguhnya rasa bangga itu harusnya adalah milikku mendapatkan cinta kasihmu wahai nenekku Masih kuingat kau meminta film Korea temanya harus drama percintaan dengan akhiran bahagia demikianlah kau selalu menginginkan kebahagiaan di setiap cerita dan kau kembali ke hadirat ilahi dengan rasa bahagia pula Masih kuingat setiap kali kau meminta aku memijat kakimu Dari sejak kaki itu masih kencang sampai ketika maut hampir menjemputmu kaki itu penuh cekungan saat kupijat terkadang aku merasa terlalu lelah memijatmu namun jika kutahu kau akan pergi secepat ini akan kupijat kakimu hingga kau tertidur setiap hari Masih kuingat saat kau meminta aku mengukur tekanan darahmu terkadang aku terlalu lelah sehabis bekerja Namun jika kutahu kau berpulang secepat ini maka aku akan selalu melakukannya di kala pagi sore dan malam hari Saat terakhir kulihat kau bernafas wahai nenekku kau meminta aku memijat kakimu kupijat kaki itu saat itu juga kau meminta aku mengukur tekanan darahmu namun aku tak membawa spigmo dan stetoskopku kau berkata, “mana stetoskopnya Dhik? Nenek pingin di tensi” Aku berkata, aku tak membawanya Aku berharap masih ada saat aku dapat mengukur tekanan darahmu Namun darah dalam tubuhmu kini tak lagi mengalir Nenek, masih banyak yang ingin kutunjukkan padamu aku ingin kau melihat cucumu menjadi manusia yang berguna manusia yang dapat memberi ketenangan hingga orang-orang dengan keadaan yang sama sepertimu dapat beristirahat dan tersenyum hingga akhir Namun Nenek, aku akan simpan segala harapanmu itu kembalilah kepada Tuhan pemilik segala jagat Ya Ayyuhan nafsum muthmainah ir ji i illaa robbiki rodiyatam mardiyyah fadkhulli fii ibadiii wadkhulliii jannaatiii Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada tuhanmu dengan perasaan rido dan puas. maka masuklah kamu ke dalam golongan hamba-hambaku, dan masukilah surgaku, amiin ya Allah ya Robbal alamin. Sesungguhnya aku mengakui bahwa kami semua adalah milik engkau dan hanya kepada engkaulah kami kembali, maka terimalah nenekku di sisimu dan kutitipkan ia sementara aku tak dapat lagi menjaganya. Sumber
Keluargabesar kami kehilangan seorang kepala keluarga yang luar biasa. Hampir 16 tahun lalu, saya kehilangan seorang ayah. Tahun ini, saya telah kehilangan 2 orang nenek dan 2 orang kakek. Mendapat kabar Kakung saya sudah tidak ada, saya pikir tahun ini cukup berat untuk saya. Tidak adil. Tapi saya berpikir bukan saya saja yang kehilangan. Puisi Nenek Kebayan Karya Rendra Nenek Kebayan Nenek Kebayan! Nenek yang tua! matanya sumur kering tanpa kerinduan terlupa kenangan lampau, disepikan dan kejemuan ada pada yang datang. Nenek Kebayan! Nenek yang tua! mukanya berkerut adalah malam tiada warna damba dan harapan kecuali sepi tiada lagi dirasakannya. Nenek Kebayan! Nenek yang tua! menghitung butir-butir tasbih dengan separoh hati bulan putih berlabuh di hatinya angin kemarau menyatu pada napasnya. Duhai! Hidup yang tinggal diisi tidur dan bubur sudah itu sepi pada dada terbujur, laba-laba di pojok kamarnya bunga-bunga tidak lagi tertawa. Nenek Kebayan! Nenek yang tua! terdengar langkah gaib depan kamarnya sudah terasa dilihatnya sabit dan orang hitam terdengar ketukan di pintu - atau dadanya. berkata ia dan senyuman sepi di mulut tanpa gigi "Masuklah, ya, Tuan, tamu budiman!" Nenek Kebayan! Nenek yang tua! sudah hilang esok Empat Kumpulan Sajak 1961Puisi Nenek KebayanKarya Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta Solo, Jawa Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 pada usia 73 tahun di Depok, Jawa Barat.

Puisidan prosa untuk memberi selamat pada nenek Anda pada 8 Maret. Setiap wanita menantikan tanggal 8 Maret, hari ketika dia diberi selamat, diberikan hadiah dan dibawa di tangannya. Nenek tidak peduli apa tepatnya yang Anda berikan kepadanya pada tanggal 8 Maret, hal yang utama adalah perhatian itu ditunjukkan, dan hadiah itu berasal dari

Memori Indah Bersama Nenek Ketika kita kehilangan seseorang yang kita sayangi, rasanya seperti kehilangan sebagian dari diri kita sendiri. Begitu pula ketika nenek kita meninggal, kita kehilangan sosok yang selalu ada untuk mendengarkan keluh kesah kita, memberikan nasihat, dan membuat kita merasa dicintai. Saat ini, mungkin sulit untuk memikirkan hal-hal positif yang kita alami bersama nenek kita. Namun, jika kita mengenang kembali memori-memori indah yang kita bagikan bersama, kita akan menemukan banyak hal yang membuat kita tersenyum dan merasa beruntung telah memiliki nenek yang luar biasa. Kebersamaan yang Tak Terlupakan Tak terlupakan saat bersama, ketika nenek selalu membuatkan makanan kesukaan kita. Setiap kali kita berkunjung ke rumah nenek, aroma harum dari masakan yang sedang dimasak selalu menyambut kita. Nenek selalu memastikan kita tidak pernah pergi dengan perut kosong. Kebersamaan kita juga tak terlupakan ketika kita bersama-sama merayakan hari ulang tahun nenek. Nenek selalu merayakan ulang tahunnya dengan sederhana, tetapi sangat berarti bagi kita. Dia selalu merasa bersyukur karena masih bisa hidup dan bersama-sama dengan keluarganya. Puisi untuk Nenek yang Sudah Meninggal Nenekku yang tercinta,Kau telah pergi jauh dari dunia iniNamun kenangan tentangmuTetap hidup dalam hatiku Kau selalu ada untukkuMendengar keluh kesahkuMemberikan nasihat bijakDan selalu membuatku merasa dicintai Aku merindukan senyummuDan pelukan hangatmuNamun kini kau telah pergiMenuju tempat yang lebih baik Aku tahu kau masih mengawasi kuDari tempat yang jauh di atas sanaDan aku tahu kau selalu menyayangi kuSeperti saat kau masih ada di dunia ini Selamat jalan, nenekku yang tercintaKu doakan kau bahagia di surga sanaDan kuucapkan terima kasihUntuk semua yang kau berikan padaku Aku akan selalu mengenangmuDan memelihara semua kenangan kita bersamaHingga kita bertemu lagi di surga kelakKetika waktu tlah tiba untukku pergi Kehilangan Nenek Ketika nenek kita meninggal, kita merasakan perasaan kehilangan yang sangat dalam. Kita merindukan senyumnya, kehangatan pelukannya, dan suara lembutnya yang selalu menenangkan kita. Kita juga merasa kehilangan sosok yang selalu mendukung kita, memberikan nasihat bijak, dan membuat kita merasa dihargai. Meski kita merasa sedih dan kehilangan, kita harus ingat bahwa nenek kita akan selalu ada dalam kenangan kita. Kita juga harus berterima kasih atas semua yang telah dia berikan kepada kita selama hidupnya. Dia telah menjadi bagian penting dari hidup kita, dan kita akan selalu merindukannya. Menyambut Kedatangan Nenek di Surga Meski kita merasa sedih karena kehilangan nenek kita, kita juga harus mengingat bahwa dia sekarang berada di tempat yang lebih baik. Dia telah pergi ke surga, di mana dia akan hidup dengan damai dan bahagia selamanya. Kita harus mengucapkan selamat jalan kepada nenek kita dengan hati yang lapang dan berdoa agar dia selalu mendapat tempat yang terbaik di surga. Kita juga harus berterima kasih atas semua yang telah dia berikan kepada kita selama hidupnya dan selalu mengenang kenangan indah bersama. Menemukan Ketenangan dalam Kenangan Ketika kita merasa sedih karena kehilangan nenek kita, kita harus mencari cara untuk menemukan ketenangan dalam kenangan. Kita harus mengenang semua momen indah yang kita bagikan bersama, dan menghargai semua yang telah dia berikan kepada kita selama hidupnya. Kita juga harus mencari dukungan dari keluarga dan teman-teman kita, dan membiarkan mereka membantu kita melewati masa sulit ini. Kita harus mengingat bahwa kita tidak sendirian dalam kesedihan kita, dan bahwa kita semua saling mendukung satu sama lain. Meta Description Puisi untuk Nenek yang Sudah Meninggal adalah cara untuk mengenang kenangan indah dengan sosok yang sangat dicintai. Temukan ketenangan dalam kenangan dan doakan kebahagiaannya di surga sana. Meta Keywords Puisi, Nenek, Meninggal, Kenangan, Kehilangan, Surga Blog

Tiadayang lain Nama mu selalu indah terpahat di hatiku Aku mencintai mu.. bersama kerinduan tiada bertepi dari SMS Cinta Sms Rayuan Cinta bersinar seterang dirimu. Tiada lampu yang bercahaya seindah dirimu. Tiada pagi yang menyejukkan, sesejuk dirimu. Dan tiada bulan yang cantik secantik dirimu. Ku telah menanam bunga mawar di hatiku tetapi
Nek, uang yang nenek kasih ke cucumu ini aku kembalikan ya? Supaya pahalanya dapat mengalir ke nenek dan nenek makin tenang di sana. Cucumu sudah tidak kecil lagi nek, sudah saatnya cucumu berbalas budi atas apa yang sudah nenek berikan, ya nek ya? Baik-baik disana ya nek, dan jangan lupa untuk menjadi bunga tidur cucunya ya? " ***
Infojual puisi untuk reformasi ± mulai Rp 15.000 murah dari beragam toko online. cek Puisi Untuk Reformasi ori atau Puisi Untuk Reformasi kw sebelum membeli. SELAMAT DATANG di hargano.com, Semoga Rezeki Kita nambah 1000x lipat ^_^ Anda bisa mencari produk ini di Toko Online yang mungkin jual Puisi Untuk Reformasi. *Informasi Harga dan
\n \n puisi untuk nenek yang sudah tiada
AEVHyA.
  • t5yiu323c0.pages.dev/78
  • t5yiu323c0.pages.dev/85
  • t5yiu323c0.pages.dev/93
  • t5yiu323c0.pages.dev/249
  • t5yiu323c0.pages.dev/186
  • t5yiu323c0.pages.dev/179
  • t5yiu323c0.pages.dev/354
  • t5yiu323c0.pages.dev/94
  • t5yiu323c0.pages.dev/205
  • puisi untuk nenek yang sudah tiada